Minggu, 30 Oktober 2011

MAMA and PAPA


 

Aku berdiri menggunakan toga ini di sebuah jalan setapak yang gelam pandanganku tertuju pada dua orang di kejahuan sana dengan senyuman yang tak asing dua oarng yang sangat ku hargai,dua orang yang sangat ku hormati, aku cintai,dan aku sayangi,ia papa dan mama dengan disertai senyuman aku menghampirinya seiring langkah terlintas di benakku atas apa mereka lakukan untuk hidupku selama ini mama yang telah mengandungku sembilan bulan mama yang telah memperjuangkan hidup dan matinya agar aku dapat hadir di dunia ini mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang papa yang telah mendidikku papa yang rela banting tulang dan ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menik mati hidup detik demi detik,hari demi heri bahkan tahun demi tahun apakah yang harus kulakukan untuk membalas mereka sering aku tutup kuping nggak mau dengerin nasehat sering banget aku bohong untuk kepuasanku sering aku melawan jika merka marah karena kenakalanku sering juga aku banting pintu di hadapan mereka karena tidak mengabulkan permintaanku kata – kata kasar yang gak pantas mereka dengar dari bibirku dasar cerewet kuno kolot tapi apakah mereka memendap perasaan dendap kepadaku tidak.tidak samasekali mereka tulus memaafkan kekilafanku mereka tetap menyayangiku dengan setiap nafas mereka bahkan mereka tetap menyebut nama – namaku di setiap doa – doa mereka hingga aku seperti sekarang ini ya tuhan betapa durhakanya aku tak sadarkah bahwa mereka adalah orang yang berarti dalam hidupku langkah – langkah ku terhenti di hadapan mreka dan ku pandangi papa dan mama inci demi inci badannya dulu tegar kini mulai membukuk rambut yang dulu hitam kiki mulai putih dan kulit mereka dulu kencang kiki mulai berkeriput kutatap mat mereka berkilau kilau dan mulai memeteskan air mata bahagia air mata haru air mata bangga ku memakai toga ini kuciap tangan mereka kupeluk mereka sambil berkata papa mama yang kuberikan ini tidak cukup apa yang mama papa berikan kepadaku terimakasih mah terimakasih pah.
Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar